KANTOR MODERN
Oleh : Tian Yuliani
Lestary
Febryanti
Firman Anzasmara
D3 Administrasi
Bisnis
Politeknik
Negeri Bandung
Abstract
The Office as a place of work must have a positive influence
to the environment. So that the more modern, the Office must always follow the
times. The attitude of the employees who keep abreast of the times demanded
that the Office should develop. modern office that not only must have
facilities and sophisticated technology, but a modern Office should give
priority to comfortable environment for employees, employee sihingga can be
comfortable working and certainly if employees are comfortable in carrying out
his work will greatly impact both for the development of the company.
Kata Kunci: Kantor, Kantor Modern
PENDAHULUAN
Kantor
merupakan tempat diselenggarakannya kegiatan tata usaha dimana dapat
ketergantungan system antara orang, teknologi, dan prosesur untuk menangani
data dan informasi mulai dari menerima, pengumpulan, mengelola, menyimpan
sampai menyalurkan. Kantor tersebut
melaksanakan perkantoran. Kegiatan perkantoran perlu direncanakan,
diorganisasikan dan digerkan oleh semua sumber daya yang terlibat atau
dilibatkan, serta perlu diawasi dan dikendalikan sebaik-baiknya istilah modern
artinya terbaru, mutakhir, terkini, sikap dan cara berfikir serata bertindak
sesuai dengan tutntutan zaman. Dengan demikian maka manajemen kantor modrn
adalah penyelenggara semua kegiatan yang bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan
kantor yang modern. Semakin modernnya suatu kantor, maka semakin banyak data,
informasi , dan kegiatan yang dapat diakses dengan lebih efektif, efisien dan
profeional. Sehingga organisasi akan mampu tumbuh dan berkembang dalam
lingkungan perubahan dan persaingan bisnis yang semakin kompertitif.
Konsep efektivitas adalah keadaan atau
kemampuan kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan nilai guna yang
diharapkan. Efisiensi adalah suatu asas dasar tentang perbandingan terbaik
anatara suatu usaha dengan hasilnya. Efisiensi merupakan pelaksanaan cara-cara
tertentu dengan cara dengan tanpa mengurangi tujuannya merupakan cara yang
termudah mengerjakannya, termurah biayanya, tersingkat waktunya, teringan
bebannya dan terpendek jaraknya.
Dalam membentuk kntor yang modern terdapat
syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk terlaksananya kantor modern. Ada juga
ciri-ciri kantor modern menurut aktifitasdaan sarana prasarananya.
Salah satu bentuk kantor modern yaitu kantor
virtual, kantor virtual terbentuk karena semakin pesaatnya teknogisaat ini.
Kantor virtual memudahkan dalam komunikaasi, makadari itu kantor virtual sangat mengutamakan
pentingnya media formasi dan konektivitas jaringan internel gar kantor dapat
berjalan dengan lancar. Dalam menjalankan kantor virtual sndiri terdapat
kelebihan dan kekurangannya.
Dalam kantor yang modern harus terdapat
sumber daya manusia atau kayawan yang modern.karyawanyang modern harus selalu
mengikkuti zaman, berani mengeluarkan segala penaatnya, fleksibel dalam
bekerja, selalu berbagi ilmu, pengalaman dan informasi dan juga professional.
Alat-alat dan mesin kantor pada saat ini
terus berkembang. Banyak mesin
kantor yang mengeluarkan tipe-tipe baru,
yang mempermudah karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Kantor yang digunjakan sebagai tempat bekerja
tentuharus membuat karyawan merasa nyaman berada didalamnya, selain fasilitas
yang menunjang, desain, bentuk dan suasana yang
terdapat pada kantor harus
menjadikan karyawan merasa nyaman dan semangat untuk bekerja.
KANTOR MODERN
Kata Kantor bearsal dari bahasa Belanda
“kantoor” dalam bahasa inggris disebut dengan “office”. Perkanatoran berkaitan
dengan kantor. Kantor tersebut melaksanakan perkantoran. Kegiatan perkantoran
perlu direncanakan, diorganisasikan dan digerkan oleh semua sumber daya yang
terlibat atau dilibatkan, serta perlu diawasi dan dikendalikan sebaik-baiknya
istilah modern artinya terbaru, mutakhir, terkini, sikap dan cara berfikir
serata bertindak sesuai dengan tutntutan zaman. Dengan demikian maka manajemen
kantor modrn adalah penyelenggara semua kegiatan yang bertalian dengan
pelaksanaan pekerjaan kantor yang modern. Semakin modernnya suatu kantor, maka
semakin banyak data, informasi , dan kegiatan yang dapat diakses dengan lebih
efektif, efisien dan profeional. Sehingga organisasi akan mampu tumbuh dan
berkembang dalam lingkungan perubahan dan persaingan bisnis yang semakin
kompertitif.
Manajemen perkantoran merupakan cabang seni
dan ilmu manajemen yang diimplementasikan dalam kegiatan operasional kantor
melaluui fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan serta
pengendalian kegiatan perkantoran. Dalam pemahaman yang lebih luas, manajemen
perkantoran tidak hanya sebatas melasanakan kegiatan perkantoran, namun juga
segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan perkantoran tersebut,
misalnyakepegawaian kantor, biaya perkantoran prosedur dan metode perkantoran,
lingkungan ergonomis kantor dan sebagainya menurut Garnida, Priansa (2012).
Konsep efektivitas adalah keadaan atau
kemampuan kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan nilai guna yang
diharapkan. Efektivitas berkenaan dengan keberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuannya. Efisiensi adalah suatu asas dasar tentang perbandingan terbaik
anatara suatu usaha dengan hasilnya. Efisiensi merupakan pelaksanaan cara-cara
tertentu dengan cara dengan tanpa mengurangi tujuannya merupakan cara yang
termudah mengerjakannya, termurah biayanya, tersingkat waktunya, teringan
bebannya dan terpendek jaraknya. Profesionalisme merujuk pada komitmen
anggota-anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemapuan profeionalnya dan
terus menerus mengembangkan strategi yang digunakannya dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Profesionalitas mengacu pada sikapa
para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian
yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya. Profesionalisasi
menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota
suatu profesi. Profesionalisasi pada dasarnya merupakan serangkaian proses
pengembangan professional, baik dilakukan melaui pendidikan atau latihan
pra-jabatan maupun dalam jabatan. Oleh karena itu, profeionalisasi merupakan
proses yang ilfelong dan never ending, secepat seseorang telah menyatakan
dirinya sebagai warga suatu profesi menurut Garnida, Priansa (2012).
Terdapat syarat yang harus dipatuhi untuk menjadi kantor
modern menurut Mukhtar (2012) antara lain :
1. Mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
- Pemilihan peralatan kantor yang sesuai dengan kebutuhan.
- Mendayagunakan biaya yang akuntabel dan transparan.
- Komunikasi yang lancar antara satu sama lain
- Menerapkan tata laksana yang demokratis, efektif, efisien, produktif, berkeadilan dan perlakuan manusiawi.
- Penataan kantor yang sesuai struktur organisasi yang lebih kompleks sehingga dapat menciptakan suasana yang nyaman.
- Menunjukkan prestasi-prestasi yang baru.
- Para pegawai berdisiplin dan professional dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta memiliki cara berpikir dan bertindak sesuai dengan tuntutan zaman
Menjadi kantor modern pada
umumnya memiliki bentuk-bentuk yang biasa kita jumpai menurut Umar (2012)
diantaranya:
1. Tata ruang kantor berpanorama
(landscape offices) : yaitu ruang kantor yang dihiasi dekorasi taman
agar memiliki pemandangan alam yang terbuka dan dapat digunakan dengan nyaman.
- Tata ruang kantor tertutup (private offices) yaitu tata ruang kantor dengan penempatan ruang kantor yang dipisah/dibagi ke dalam ruang-ruang kerja.
- Tata ruang kantor bersekat/terpisah (/cellular offices).
- Tata ruang kantor terbuka (open-plan-offices) yaitu tata ruang kantor dengan ruangan yang besar dan ditempati beberapa pegawai tanpa dipisah.
Adapun ciri-ciri kantor yang modern menurut Mukhtar
(2012) Modern
dalam hal ini bukan berarti gedung mewah atau pegawai dengan pakaian rapi.
Modern yang dimaksud dalam hal ini dapat dilihat dari bagaimana prinsip-prinsip
pelaksanaan kerjanya. Suatu kantor disebut modern jika setiap aktivitas telah
diperhitungkan secara rasional sesuai kebutuhan kantor. Ciri-ciri kantor modern
dari segi aktivitasnya antara lain :
- Merupakan alat penyambung panca indera dan ingatan pimpinan.
- Membantu pimpinan dalam mengambil keputusan dan pengaturan pekerjaan.
- Membantu pimpinan dalam penyederhanaan kerja dan penyederhanaan system.
- Membantu efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan.
- Memiliki pegawai yang melaksanakan tugas dengan disiplin dan akuntabel
- Bekerja analitis, sistematis, rational, terbuka dan demokratis
- Memiliki sikap, cara berpikir, dan bertindak sesuai perkembangan jaman
- Pelaksanaan kerja mengutamakan profesionalisme sesuai dengan tuntutan jaman
- Menggunakan teknologi baru dalam komunikasi, pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data yang terus berkembang
- Organisasinya dibangun berdasarkan fungsi sehingga diharapkan dapat menuntaskan segala macam pekerjaan tanpa harus khawatir tumpang tindih dengan pekerjaan lainnya
- Tugas-tugas dibagi habis sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya penumpukan kekuasaan di satu tangan
- Setiap pekerjaan dilengkapi dengan SOP (Standart Operating Procedure), untuk memudahkan pelaksanaannya
Selain dari segi
aktivitasnya, ciri-ciri kantor juga dapat dilihat dari segi sarana dan
prasarana yang digunakan. Diantaranya adalah :
- Punya bangunan dan tata ruang yang baik serta modern
- Seluruh sitem administrasinya dibangun berbasis Teknologi Informasi (TI) sehingga pelaksanaan pekerjaan lebih efisien, aman, dan akurat
- Perlengkapan kantor sesuai dengan keperluan terkini, misalnya computer
Standar minimum yang harus
dimiliki kantor modern menurut Umar (2012) yaitu:
·
Suhu
udara , dalam ruangan kantor perlu dipertahnakan temperatur yang layak untuk
sebuah ruang kerja minimum
·
Luas
ruang kantor tidak boleh dijejali dan sesak oleh pegawai. Sandar yang
diperuntukan bagi setiap pegawai paling tidak seluas 40 square feet, atau
setara dengan ukuran 3,7 m22bagi setiap pegawai.
·
Penerangan
cahaya, daalm ruangan kantr minimal penerangan cahaya lampu yang cocok adalah
yang sesuai dengan kebutuhan ruangan
·
Pemeliharaan
kebersiahan bangunan kantor, perlengkapan dan perabotan harus dilakukan secara
rutin dan terus menerus, sehinga tercipta kantor yang bersih.
·
Pertolongan
pertama pada kecelakaan, minimal dalm ruangan harus disediakan kotak obat dan
seorang pegawai yang terlatih untuk memberikan pertolongan.
·
Bagian
mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan pegawai yang
mengoperasikannya harus cukup terlatih.
·
Fasilitas
kesehatan diantaranya kamar kecil, toilet dan sejenisnya harus disediakan untuk
para petugas serta terpelihara kebersihannya
·
Tempat
duduk petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan
sandaran kaki bila perlu.
Adapun kantor modern yang sedang berkembang pesat saat
ini menurut Waluyo (2000) kantor Maya muncul karena perkembangan teknologi
komputer yang semakin pesat dan ukurannya semakin kecil. Kecenderungan orang
untuk berpindah-pindah atau mobile sehingga pemanfaatan sarana telekomunikasi
khususnya telepon selular semakin diperlukan. Pemanfaatan sarana komunikasi dan
jaringan internet untuk melakukan hal-hal yang sifatnya teleprocessing (ATM,
e-commerce) tumbuh pesat. Hal-hal tadi didukung mahalnya sewa lahan di
kota-kota besar mendorong tumbuhnya Kantor Maya, sehingga orang tidak lagi
harus datang dan bekerja dalam kantor secara fisik, kegiatan kantor dapat
dilakukan di manapun.
Syaratnya hanya harus terhubung dalam komunikasi
elektronik. Untuk keperluan ini banyak perusahaan maupun portal di internet
menyediakan jasa kantor maya.
Keuntungan yang dapat diambil bila menggunakan kantor
maya adalah :
·
Mengurangi biaya penyediaan fasilitas, dalam
hal ini adalah fasilitas kantor seperti ruang, furniture, AC dan lain-lain.
Ruang kantor nantinya dapat hanya sebuah ruang tamu kecil, untuk sekali-sekali
orang bertatap muka.
·
Mengurangi biaya penyediaan peralatan,
peralatan kantor dapat dikurangi jumlahnya seiring dengan sedikitnya kebutuhan
tenaga kerja administratif.
·
Mempunyai saluran komunikasi formal. Dengan
terhubung dalam saluran komunikasi formal maka seluruh relasi usaha, rekan
bisnis maupun konsumen, dapat berhubungan dengan perusahaan setiap saat tanpa
terputus.
·
Mengurangi pekerjaan-pekerjaan yang tertunda.
Kantor maya tidak mengenal jam kerja maupun lembur, seluruh waktu yang ada
adalah jam kerja, sehingga sebuah pekerjaan tidak harus dihentikan karena jam
kerja telah selesai.
·
Mendukung kegiatan sosial, orang-orang yang
tidak dapat meninggalkan rumah menjadi bisa bekerja dengan tidak harus pergi ke
kantor.
Namun ada juga kerugian-kerugian yang dapat muncul,
terutama dari sisi para pekerja yaitu :
·
Kurang mempunyai rasa memiliki terhadap
perusahaan, hal ini dapat muncul karena kegiatan sosial seperti tatap muka dan
sambung rasa antara pimpinan dan bawahan jarang dilakukan.
·
Ketakutan kehilangan pekerjaan, banyak
pekerjaan yang dilakukan oleh komputer maupun perusahaan penyedia layanan
kantor maya, sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan menjadi berkurang.
·
Moral
pekerja yang rendah, ini terkait dengan adanya kecenderungan sementara orang
untuk berbuat tidak baik apabila tidak langsung bertatap muka (lempar batu
sembunyi tangan). Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan kontrol
yang ketat pada pengamanan sistem
komputer.
·
Tekanan keluarga, hal ini muncul bila
pekerjaan kantor dilakukan di rumah. Kegiatan-kegiatan dalam keluarga kadang
menyita lebih banyak perhatian daripada beban kerja kantor.
Strategi yang dapat dilakukan untuk menerapkan kantor
maya adalah :
·
Menyediakan sumber daya computer
·
Menyediakan sarana akses ke sumber daya
informasi
·
Menyediakan perlengkapan non computer
·
Menyiapkan sarana telpon yang dapat di
forward (dialihkan)
·
Menyediakan kelengkapan untuk panggilan
konferensi
·
Membuat jadwal pertemuan regular
·
Melaksanakan urut-urutan pekerjaan secara
teratur
Selain hal-hal di atas, ada tiga hal penting yang menjadi
wacana ekonomis dalam kantor maya yaitu :
·
Informasi, menjadi komoditas yang sangat
vital terutama untuk membantu para manajer mengambil keputusan. Dalam kantor
maya informasi tersimpan dan terdistribusi dengan baik dalam database
perusahaan.
·
Ide, dapat disebar luaskan segera ke seluruh
kelompok pengambil keputusan dalam perusahaan untuk segera didiskusikan tanpa
harus menunggu berkumpul terlebih dahulu. Ide juga dapat muncul dari
ruang-ruang diskusi (board service).
·
Intelijen, kegiatan mengumpulkan informasi
dari stake holder dapat dilakukan lebih mudah karena banyak informasi
yang bersifat terbuka.
Karyawan Modern
Roda pergerakan zaman dan
informasi teknologi yang memaksa tiap individu masyarakat untuk ikut
beradaptasi ke arah yang lebih modern. Pengaruh informasi teknologi tersebut
juga ikut berdampak pula pada perubahan di sekeliling lingkungan kerja dan
sikap para karyawannya.
Para pegawai harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi di tempat kerja. Mekanisme suatu perusahaan juga diharapkan agar bisa ikut berubah sesuai dengan karakter masa kini dan teknologi informasi baru saling bermunculan yang tidak mungkin untuk terbendung lagi.
Para pegawai harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi di tempat kerja. Mekanisme suatu perusahaan juga diharapkan agar bisa ikut berubah sesuai dengan karakter masa kini dan teknologi informasi baru saling bermunculan yang tidak mungkin untuk terbendung lagi.
Menghadapi situasi dan
kondisi yang setiap saat selalu berubah-ubah tersebut, berikut ini adalah
kriteria khusus yang harus dimiliki oleh para karyawan modern menurut Royan
(2014) dalam menghadapi pergerakan zaman yang super cepat saat ini :
1. Selalu Uptodate Dalam
Mengikuti Perkembangan Zaman
Para pegawai terbiasa
mengerjakan beberapa hal dengan cara tertentu. Selama beberapa tahun banyak
pegawai menggunakan sejumlah fasilitas kerja dengan teknologi yang sama. Namun
belum tentu teknologi tersebut merupakan yang terbaik bagi perusahaan atau Anda
pribadi dalam menggunakan teknologi informasi tersebut.
Dengan begitu, para pegawai
diharapkan harus mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan teknologi yang
ada saat ini, mengoperasikan komputer, penggunaan perangkat lunak untuk
kebutuhan perusahaan, atau mengakses internet dari gadged. Mengutip dari
pernyataan Winston Churchill, dengan ungkapan berikut “sering-seringlah
dalam mengubah diri untuk mencapai kata sempurna” bukan sempurna dalam
artian tidak memiliki keterbatasan, namun hanya sebatas meminimalisir
kekurangan agar bisa memiliki nilai lebih untuk perusahaan yang Anda ikuti saat
ini.
2. Berani Mengeluarkan
Pendapat Di Kantor
Rangkaian teknologi masa
kini memberi peluang bagi para pegawai untuk berbagi gagasan yang muncul dari
pemikiran mereka, segala minat,peluang,atau bahkan ide kreatif harus mampu Anda
utarakan dengan waktu dan saat yang tepat dalam menanggapi beberapa kasus yang
terjadi dikantor saat ini. Kemampuan ini berguna untuk memperlihatkan seberapa
besar kepedulian Anda terhadap kantor dan perkembangan bisnis perusahaan, bisa
memberikan peluang tersendiri untuk bahan referensi perusahaan dan bukan
tidak mungkin suatu saat Anda akan diangkat untuk dijadikan pemimpin oleh
manajemen perusahaan.
Meski demikian, hal
tersebut tidak akan pernah terjadi jika saja Anda enggan untuk berpendapat dan
tidak berani berbicara tentang pemikiran Anda. Pastikan Anda tidak ragu dalam
menggunakan berbagai jenis teknologi informasi untuk membuat perusahaan
mengenali seberapa besar kemampuan diri sendiri.
3. Fleksibel Dalam Bekerja Dan
Setiap Pekerjaan Yang Dilakukan
Saat ini, para pegawai bisa
bekerja dari mana saja dan kapan saja. Anda tak perlu khawatir berada di bawah
pengawasan manajer terus menerus saat bekerja. Meski ini memberi keuntungan
tersendiri, tapi Anda dituntut untuk tetap bertanggungjawab pada apa yang Anda
kerjakan saat ini. Sebagai pegawai modern Anda harus mampu bekerja dimanapun bahkan
dari kafe atau rumah tidak menjadi halangan untuk bekerja .
4. Selalu Berbagi Dalam Hal Ilmu,Pengalaman Dan
Membantu Orang Lain
Para karyawan tradisional
biasanya ingin menahan gagasannya sendiri agar terlihat berkontribusi besar
untuk perusahaan. Namun bagi para karyawan modern, cara ini sudah tidak lagi
efektif untuk diterapkan.
Berbagi informasi tak hanya
menguntungkan tim kerja Anda, tetapi juga diri sendiri sebagai pegawai.
Para atasan bisa melihat sikap baik dan kemampuan Anda dalam membantu orang
lain. Untuk menjadi karyawan modern, Anda harus terbiasa berbagi pengetahuan,
pengalaman selama bekerja, aturan-aturan selama ini dan membiasakan diri untuk
membantu orang lain.
5. Fokus Utama Pada Pekerjaan
Bukan Pada Kesenangan Pribadi
Dalam lingkungan kerja saat
ini, konsentrasi Anda terbagi ke banyak arah. Anda mengecek email saat sedang
rapat. Di waktu bersamaan juga mengakses jejaring sosial, mengedit dokumen dan
chatting dengan rekan kerja ditempat lain.
Dengan segala sarkaana yang
ada, sebagai karyawan Anda akan kehilangan begitu banyak konsentrasi sia-sia
dan tidak banyak membantu anda menjadi lebih produktif dari sebelumnya.
Dihantam dengan segala kemudahan kerja dan berbagai fasilitas yang disediakan
oleh perusahaan rasanya tidaklah pantas jika Anda lebih banyak memanfaatkan
untuk kepentingan pribadi seperti bermain game online, mengupdate dan cek
jejaring sosial secara berlebihan, Anda harus pandai menyaring kegiatan pribadi
dan kantor. Fokuskan pada pekerjaan Anda saat ini dan manfaatkan fasilitas internet
dari kantor untuk memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan seperti membaca
artikel,web,atau tulisan dari pengguna internet lain yang berhubungan dengan
pekerjaan Anda dikantor.
Tata Ruang Kantor Modern
Tata Ruang Kantor Menurut
G.R. Terry kantor adalah orang- orang. Pernyataan ini mengandung pengertian
bahwa suatu kenyataan bahwa pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang,
dan untuk kepentingan orang-orang. Wajah kantor sangat ditentukan oleh
aktivitas orang-orang
Yang ada di dalam kantor
(dalam Wursanto, 2007:95). Sedangkan pengertian tata ruang perkantoran adalah
suatu penyusunan perabotan dan perlengkapan pada luas lantai yang tersedia di
kantor untuk menyiapkan suatu susunan praktis faktor-faktor fisik yang dianggap
perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak (Laksmi, dkk.,
2008:163). Tujuan tata ruang kantor adalah untuk mencegah penghamburan tenaga
dan waktu para pegawai, menjamin kelancaran atau kemudahan bagi arus kerja atau
komunikasi, memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, memudahkan
pengawasan, memberikan kondisi kerja yang baik-baik bagi setiap orang, dan
memberikan privasi dan keamanan. Pada dasarnya dikenal adanya empat macam tata
ruang kantor yakni tata ruang kantor berkamar, tata ruang kantor terbuka, tata
ruang kantor berhias, dan tata ruang kantor yang merupakan gabungan. Dalam
mewujudkan tata ruang kantor yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan kerja
diperlukan perencanaan tata ruang kantor secara tepat dimana meliputi
penyusunan perabot kantor, perlengkapan dan mesin kantor serta arus pekerjaan
untuk menciptakan jumlah bepergian minimum sehingga tercapai asas tata ruang
kantor yang meliputi asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja, asas
penggunaan segenap ruangan, dan asas perubahan. Sebuah tata ruang kantor tidak
dapat dipisahkan dengan kondisi lingkungan fisik yang ada disekitarnya, karena
kondisi fisik kantor cukup mempengaruhi kondisi kerja karyawan dimana akan
mengakibatkan kebiasaan-kebiasaan kerja yang baik. Mengenai kondisi lingkungan
kerja fisik yang baik, manurut Moekijat (2002:135-136) mengatakan bahwa
diantara faktor-faktor penting dari kondisi-kondisi kerja fisik dalam
kebanyakan kantor adalah:
a. penerangan
b. warna
c. music
d. udara
e. suara
Penerangan atau cahaya yang cukup merupakan
pertimbangan paling penting dalam fasilitas fisik kantor. Penerangan yang baik
membantu karyawan melihat dengan cepat, mudah dan senang. Untuk warna dalam
Tata ruang, tidak hanya
dapat mempercantik kantor tetapi juga memperbaiki kondisi- kondisi dimana
pekerjaan kantor itu dilakukan dan mempengaruhi proses perasaan, pengertian,
dan pikiran. Selanjutnya, pemilihan jenis musik dipergunakan untuk membantu
pekerjaan, karena musik menggunakan kekuatan physiologis dan physichologis
untuk menghasilkan pola tingkah laku yang baik. Pada sebuah kantor, ruangan
dikategorikan sehat dan sejuk jika di dalamnya terjadi pertukaran atau
sirkulasi udara yang berlangsung lancar tanpa hambatan. Sedangkan tingkat
kebisingan yang tinggi di sebuah kantor akan mengganggu konsentrasi karyawan
yang tengah menyelesaikan pekerjaan.
Produktivitas Kerja menurut
Robbins (2008) menjelaskan bahwa produktivitas dapat diartikan sebagai ukuran
kinerja yang meliputi efektivitas dan efisiensi. Secara umum, produktivitas
kerja karyawan adalah kemampuan seberapa baik dalam menggunakan sumber daya
yang tersedia untuk menghasilkan sesuatu (output) yang sudah ditentukan, baik
yang bersifat material atau non material. Efektivitas berfokus pada keluaran (hasil
akhir), sedangkan efisiensi berfokus pada masukan yaitu berupa sumber daya.
Wujud dari hasil atau output yang diperoleh meliputi barang, jasa dan kepuasan.
Sedangkan sumber kerja yang digunakan berupa tenaga, mesin, bahan, ruangan,
perlengkapan, tanah, dan gedung (Sedarmayanti, 2010:7-9). Suatu aktivitas kerja
dikatakan efisien setidaknya kegiatan kerja dilaksanakan berhasil guna,
ekonomis dalam penggunaan sumber daya, pelaksanaan kerja dapat dipertanggung
jawabkan secara tepat, pembagian kerja yang nyata yaitu berdasarkan beban
kerja, rasionalitas wewenang dan tanggung jawab jelas, terdapat prosedur kerja
yang praktis untuk dapat dilaksanakan karyawan.
Mengenai efektivitas dalam
pencapaian produktivitas kerja karyawan dapat dilihat melalui sikap keterbukaan,
daya tanggap, dan komunikasi. Keterbukaan berkaitan dengan sejauh mana orang
memberikan ide, mengutarakan perasaan, pengalaman, persepsi yang berhubungan
dengan proses kerja. Daya tanggap adalah kemampuan seseorang untuk menangkap
isyarat lisan dan non lisan dari orang lain. Sebuah komunikasi disebut efektif
jika seseorang dapat menyampaikan pesan kepada orang lain dengan sedikit
kemungkinan terjadi salah pengertian terutama dalam mengusahakan penurunan
input dalam mencapai output yang konstan. Dengan keterbukaan seseorang dalam
berinteraksi dengan orang lain dalam pekerjaannya dikombinasikan dengan
kemampuan berkomunikasi yang baik dan meningkatkan daya tanggap, diharapkan
seseorang akan dapat berpikir maju artinya bahwa ia akan berupaya untuk meraih hasil
kerja yang optimal dan memperbaiki mutu pekerjaan dari waktu ke waktu. Oleh
karena itu, sikap mental produktif sangat penting dimiliki karyawan dalam upaya
meningkatkan produktivitas kerja dimana merupakan suatu sikap yang selalu
mencari dan melaksanakan perbaikan cara kerja, menuju hari esok lebih baik dari
hari ini, dan hari ini lebih baik dari kemarin. Sedangkan, faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan baik yang berhubungan dengan
karyawan itu sendiri, ataupun faktor di luar dirinya seperti usia, jenis
kelamin, masa kerja, kondisi kesehatan fisik dan psikis, penggunaan ruangan
(layout), penggunaan peralatan, pembagian kerja, motivasi kerja, lingkungan
kerja, dan pendidikan. Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan, menurut
Sedarmayanti (2009) berpendapat bahwa ada indikator-indikator yang menunjukkan
bahwa produktivitas kerja yang dimiliki karyawan telah dikatakan tinggi yaitu
metode atau cara bekerja yang dipergunakan merupakan yang terbaik atau yang
paling tepat, untuk mencapai hasil yang maksimum; peralatan yang digunakan
merupakan yang terbaik, dipergunakan secara maksimal dan bertanggung jawab;
pegawai memiliki kreativitas, inisiatif dan sikap bekerja yang tepat, terutama
bilamana menghadapi hambatan yang timbul selama bekerja. Salah satu faktor
penting yang harus diperhatikan perusahaan adalah penataan ruang kantor sebagai
wujud kepedulian terhadap keinginan dan cita-cita karyawan, yang mana tata
ruang ini meliputi pengaturan perabot, perlengkapan, dan mesin kantor serta
kondisi kerja fisik yang mempengaruhinya seperti penerangan, pemilihan warna,
musik, suhu udara, dan kebisingan atau suara. Menurut Huges (dalam Saleem 2012),
berdasarkan hasil survei dua ribu karyawan dari berbagai tingkat organisasi di
Pakistan membuktikan bahwa tata ruang kantor yang baik dalam sebuah organisasi
dapat mempengaruhi sikap dan produktivitas kerja karyawan dalam organisasi itu
sendiri. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sterk (2005 (dalam Sukoco
2007)), menemukan bahwa 83% pegawai sangat mengharapkan adanya pencahayaan yang
tepat, area kerja yang sesuai, serta temperatur udara yang nyaman. Harapan
tersebut diikuti dengan ruang penyimpanan dokumen atau arsip yang nyaman, ruang
kerja yang bersifat personal hingga pengaturan kabel yang digunakan dalam ruang
kantor.
Tata Ruang Kantor dan Produktivitas Kerja Menurut Huges (dalam
Saleem 2012), berdasarkan hasil survei dua ribu karyawan dari berbagai tingkat
organisasi di Pakistan membuktikan bahwa tata ruang kantor yang baik dalam
sebuah organisasi dapat mempengaruhi sikap dan produktivitas kerja karyawan
dalam organisasi itu sendiri. The American Society of Desainer Interior (ASID)
(dalam Hameed 2009), telah melakukan sebuah studi independen dan mengungkapkan
bahwa desain fisik tempat kerja adalah salah satu dari tiga faktor utama, yang
mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tiga puluh satu persen
orang merasa puas dengan pekerjaan mereka karena adanya kenyamanan lingkungan
tempat kerja. 50% dari orang yang mencari pekerjaan mengatakan bahwa mereka
akan lebih memilih pekerjaan di perusahaan yang berlingkungan fisik cukup baik.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh (Sterk, 2005) (dalam Sukoco, 2007),
menemukan bahwa 83% pegawai sangat mengharapkan adanya pencahayaan yang tepat,
area kerja yang sesuai, serta temperatur udara yang nyaman. Harapan tersebut
diikuti dengan ruang penyimpanan dokumen atau arsip yang nyaman, ruang kerja
yang bersifat personal hingga pengaturan kabel yang digunakan dalam ruang
kantor. Demikian pula hasil penelitian
oleh Gensler (dalam Leblebici 2012) pada bulan Maret 2006 tepatnya di Amerika
Serikat, membuktikan bahwa hampir 90% pejabat senior mengungkapkan bahwa desain
tempat kerja yang efektif adalah penting bagi peningkatan produktivitas
karyawan. Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tata ruang
kantor beserta kondisi lingkungan kerja fisik dirasa memiliki pengaruh yang
cukup kuat terhadap produktivitas kerja karyawan.
SECURITY SYSTEM
1. Merancang Sistem Keamanan
Dalam
persoalana apapun, faktor keamanan salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan
. terlebih lagi keamanan pada kantor
dimana sangat sensitif terhadap gangguan berupa fisik atau bentuk lainnya dan
pada umumnya disana terdapat simpanan data-data dari instansi yang merupakan
sasaran untuk dicari, dirusak atau diperlakukan tidak semestinya. Keamanan
kantor dapat dikelompokan dalam dua yaitu:
Keamanan
fisik Adalah keamanan terhadap kemungkinan gangguan fisik seperti pencurian,
perusakan fisik, kebakaran, banjir dan lain-lain yang sejenisnya. Terhadap
bahaya pencurian atau perusakan fisik, dapat disediakan penjaga dan konstruksi
bangunan yang memadai untuk mencegah kemungkinan itu. Untuk mengurangi bahaya
kebakaran, usahakan diadakan larangan merokok/penyalaan sesuatu pada daerah
tertentu di samping di sediakannya alat
pemadam kebakaran(sebaiknya CO2 karena sifatnya
merusak komponen elektronik)
Untuk
menghindari hilang/rusaknya sama sekali arsip yang disebabkan oleh kemungkinan
bahaya d atas dapat digunakan beberapa cara, antara lain:
a. Penggunaan
lemari tahan air, tahan ledakan dan radiasi radio
b. Penggunakaan
arsip dengan sistem non
father-grandfather, dimana yang tidak aktif disimpan di tempat lain yang lebih
aman.
2. Keamanan Hasil Pengelolahan
Hasil
pengolahan tidak luput dari kemungkinan tindakan yang tidak semestinya.
Sistem keamanan
-
Sistem proteksi
-
Pengaman ruang data
-
Sistem akses
-
Jenis keamanan
3. Membuat Mekanisme Kerja dan Tanggung Jawab
Mekanisme
tata kerja adalah sesuatu yang terdiri atas bagian-bagian yang saling
berhubungan dan membentuk satuan tersebut. Mekanisme dapat mengacu pada barang,
aturan, organisasi, perilaku, dan sebagainya. Mekanisme tata kerja akan sangat
bermanfaat bagi organisasi dalam hal membantu dalam koordinasi dan integrasi
kerja dan membantu memonitor kerja organisasi sehingga dapat diketahui apakah
suatu kegiatan dapat berjalan baik atau buruk.
Tahap
penting dalam penyusunan Standar Operasional Prosedur adalah :
a. Analisis
sistem dan prosedur kerja
b. Analisis
tugas
c. Analisis
prosedur kerja
4. Pemeliharaan
fasilitas vital
Pengembangan
sarana dan prasarana memberi dampak langsung terhadap kehidupan kantor secara
berkesinambungan. Prasarana yang dikembangkan harus dapat dimanfaatkan sampai
jangkan panjang, untuk itu diperlukan pemanfaatan dan pemeliharaan. Bila
prasarana yang dikembangkan tidak memberi manfaat jangka panjang akibat
lemahnya pengelolaan, akan berakibat tidak tercapainya tujuan kantor.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi berfungsi suatu prasarana dan sarana
adalah pengelolahan prasarana (manajer).
Pemeliharaan
adalah serangkaian kegiatan terencana dan sistematis yang dilakukan secara
rutin dan berkala untuk menjaga agar fasilitas yang ada tetap berfungsi dan
bermanfaat sesuai rencana.
Adapun
tujuan dari kegiatan pemeliharaan
a. Untuk
memelihara fasilitas secaa berkelanjutan
b. Adanya
jaminan terhadap kualitas fasilitas
c. Adanya
keuntungan yang berkelanjutan dari hasil pemanfaatan fasilitas
Berikut
sistem pemeliharaan peralatan kantor
a. Sistem
pemeliharaan sesudah rusak (Breakdown)
b. Sistem
pemeliharaan rutin (Preventive Maintenance)
c. Sistem
pemeliharaan ulang (corrective Maintenance)
d. Sistem
pemeliharaan produktif
e. Sistem
pemeliharaan rutin (preventive maintennace)
5. Desain
dan pemilihan material/alat yang tetap
Selanjutnya
adalah untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut
dengan desain sistem (system design). Desain sistem dapat dibagi dalam dua
bagian, yaitu desain sistem secara umum (general system design) dan desain
sistem terinci (detailed system design), desain sistem secara umum disebut juga
dengan desain secara makro (macro Design). Desain sistem terinci disebut juga
dengan desain sistem secara phisik (physical system design) atau desain
internal (internal design)
6. Up-dating
peralatan
stilah
kantor masa depan yang selalu melakukan update pada peralatan, muncul pada
akhir tahun 1970-an yang diartikan sebagai elektronika yang digunakan untuk
mengotomasi funsgi administrasi kantor dan menyediakan jenis pelayanan kantor
yang baru. Jenis mesin dan fasilitas yang mungkin pada kantor masa depan.
KESIMPULAN
kantor modern adalah penyelenggara semua
kegiatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan kantor yang modern. Semakin modernnya suatu
kantor, maka semakin banyak data, informasi , dan kegiatan yang dapat diakses
dengan lebih efektif, efisien dan profeional. Sehingga organisasi akan mampu
tumbuh dan berkembang dalam lingkungan perubahan dan persaingan bisnis yang
semakin kompertitif.
Untuk menjadi kantor modern terdapat syarat
yang harus dipatuhi, bentuk-bentuk yang biasa kita jumpai, terdapat juga ciri –
ciri kantor modern dari segi aktivitas, sarana dan prasarana. Lalu ada beberapa
standar minimun jika ingin menjadi kantor yang modern, kantor modern juga bisa
seperti bekerja di rumah atau biasa di sebut kantor maya. Namun, kantor maya
memiliki kerugian juga bagi karyawan,
Dibutuhkan karyawan yang modern juga untuk menjadikan
kantor yang modern seperti selalu Uptodate dalam mengikuti
perkembangan zaman, berani dalam mengeluarkan pendapat diperusahaan, fleksibel
dalam bekerja, selalu berbagi tentang ilmu, pengalamam, membantu orang lain,
selalu fokus terhadap pekerjaannya tidak mementingkan diri sendiri .
Setelah
tadi dijelaskan di atas mengenai apa saja yang harus di lakukan untuk menjadi
kantor modern lalu karyawan juga yang modern dibutuhkan juga tata letak
(layout) kantor yang modern agar tidak membuat karyawan bosen bekerja di
kantor.
Salah satu faktor penting
yang harus diperhatikan perusahaan dalam penataan ruang kantor sebagai wujud
kepedulian terhadap keinginan dan cita-cita karyawan, yang mana tata ruang ini
meliputi pengaturan perabot, perlengkapan, dan mesin kantor serta kondisi kerja
fisik yang mempengaruhinya seperti penerangan, pemilihan warna, musik, suhu
udara, dan kebisingan atau suara.
Menciptakankan
kantor yang tidak hanya digunakan untuk bekerja, tentu saja mendapat nilai
baik, selain mencipkan lingkungan yang baik tentu saja hal tersebut dapat
berdampak baik pada psikologis karyawan.
Daftar Pustaka
Pancorwati, Mutiara Hadi.
2013. Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Produktifitas Karyawan.
(http://ejournal.unesa.ac.id/article/6102/55/article.pdf , diakses 11 juni
2015).
Priansa, dkk. 2012.
Manajemen Perkantoran efektif, efisien, dan profeional. Bandung: Alfabeta.
Luthfi.
2012. Manajemen Perkantoran Modern. (https://mukhtar17luthfy.wordpress.com/2012/09/27/manajemen-perkantoran-modern/, diakses 11 Juni 2015).
Waluoy,
Eka Dwi. Kantor Modern. (http://www.dinus.ac.id/artikel/kantor-modern.html, diakses pada 11 Juni 2015).
Sofyandi, Herman. 2013. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakara: Grah Ilmu.
Deil, Siska A. F. 2013. 5 Kualifikasi Diri
Yang Harus Dimiliki Karyawan Modern. (http://bisnis.liputan6.com/read/676593/5-kualifikasi-diri-yang-harus-dimiliki-karyawan-modern, dikases 11 JUni 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar